Sejarah Hari Pendidikan Nasional di Indonesia yang Tak Lepas dari Sosok Ki Hajar Dewantara
Sumber: jawaban.com

News / 2 May 2024

Kalangan Sendiri

Sejarah Hari Pendidikan Nasional di Indonesia yang Tak Lepas dari Sosok Ki Hajar Dewantara

Claudia Jessica Official Writer
419

Sejarah Hari Pendidikan Nasional tak lepas dari sosok Ki Hajar Dewantara, tokoh pejuang pendidikan sekaligus Bapak Pendidikan Nasional.

Tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional yang merupakan tanggal lahir Ki Hajar Dewantara, sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 tahun 1959.

Ki Hajar Dewantara lahir dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat di Pura Paku Alam, Yogyakarta pada 2 Mei 1889.

Ia menentang kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang hanya membolehkan anak-anak keturunan Belanda dan kaum priyayi untuk sekolah, sementara anak-anak pribumi tidak mendapatkan akses pendidikan.

Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo, ia diasingkan ke Belanda karena sikap kritisnya dan dikenal sebagai "Tiga Serangkai".

Ki Hajar mendirikan lembaga pendidikan bernama Taman Siswa pada 3 Juli 1922, yang menjadi cikal bakal gagasan terkenalnya.

 

BACA JUGA: Tema Hari Pendidikan Nasional 2024

 

Kontribusi Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959, dan sebagai penghormatan atas jasanya dalam dunia pendidikan, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Profil Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara

Menurut buku "Ki Hajar Dewantara: Pemikiran dan Perjuangannya" oleh Museum Kebangkitan Nasional Kemdikbud, Ki Hajar Dewantara lahir dari keluarga bangsawan Paku Alam Yogyakarta. Ayahnya, Kanjeng Pangeran Adipati Ario Suryaningrat, merupakan putra sulung Sri Paku Alam III.

Perjalanan Ki Hajar Dewantara

  • Meskipun berasal dari keluarga bangsawan, ia tidak dapat menyelesaikan pendidikan di STOVIA (School tot Opleiding voor Inlandsche Artsen) karena kondisi kesehatannya.
  • Setelah gagal menjadi dokter, Ki Hajar menjadi jurnalis dan melontarkan kritikan terhadap sosial, politik, dan pendidikan kaum bumiputra kepada penjajah.
  • Diasingkan ke Belanda, ia tetap aktif menulis di koran/mingguan Belanda.
  • Setelah kembali ke Indonesia, ia meninggalkan profesi jurnalistik dan memilih berkontribusi dalam dunia pendidikan.

Dengan demikian, Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh pendidikan yang fenomenal yang telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan pendidikan di Indonesia.

 

BACA JUGA: Merdeka Belajar Bersama Super5, Wujudkan Semangat Hari Pendidikan Nasional

 

Perjuangan Ki Hajar Dewantara telah membantu kita untuk mendapatkan pendidikan yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang suku, status sosial, dan lain-lain. Sudah sepatutnya bagi kita untuk bersyukur karena bisa mendapatkan pendidikan dengan lebih mudah di masa sekarang ini.

 

Kendati demikian, saat ini masih banyak terjadi ketimpangan sosial bagi masyarakat Indonesia hingga banyak orang yang mengalami putus sekolah atau bahkan kesulitan sama sekali.

Untuk itu, CBN hadir melalui Sanggar Belajar Anak School of Life yang berkomitmen untuk memberikan pendidikan gratis dan layak untuk setiap anak.

Maukah Anda mendukung anak-anak di Indonesia mendapatkan pendidikan gratis yang layak serta membentuk karakter mereka seperti Kristus? Klik tombol di bawah untuk memberikan dukungan Anda.

 

SAYA MAU DUKUNG PELAYANAN CBN

Sumber : detik.com
Halaman :
1

Ikuti Kami